jump to navigation

Balada Pegawai Enam Ribu Rupiah Juli 29, 2008

Posted by Abdee in PNS Juga Manusia.
Tags: ,
trackback

Ibu itu: “Mas, dulu jadi pegawai habis berapa?”
Saya : “Habis enam bu?”
Ibu itu: “Enam juta atau Enam puluh juta?”
Saya : “Enam ribu rupiah.”
Ibu itu: “Lho kok cuma segitu?”
Saya: “Iya, bu. Enam ribu rupiah buat beli materai yang ditempel di surat lamaran.”
Ibu itu: “Ndak ada sogok-sogokan? atau sampeyan dibawa siapa gitu?”
Saya: “Wah, saya ndak punya kenalan, lagipula waktu itu saya sudah kerja lumayan kok bu.”
Ibu itu: “Masa sih, mas. Ndak ada ininya.”
(sambil menggesekkan ibu jari dan telunjuk”)

Aduhh, ibu itu masih ndak percaya juga dengan tampang saya yang jujur dan meyakinkan ini. Lalu saya harus gimana lagi. Sumpah pocong? atau acungkan dua jari sambil bilang I swear by the moon and the stars in the skies. Atau harus ada Al Quran diatas kepala dan bilang “sebagai insan yang beriman dan bertaqwa, saya bersumpah!”.

Pepatah Jawa yang juga dipakai slogan Pemprov Jawa Timur menyebutkan “Jer basuki mawa beya”, semua keberhasilan membutuhkan biaya. Tapi konsep biaya (cost) dalam pepatah tersebut sebenarnya bukan melulu uang tapi pengorbanan. Ada biaya yang harus dibayar/dikorbankan untuk mendapatkan yang lain, entah itu social cost, financial cost, atau lainnya.

Permasalahannya adalah, sudah menjadi kasak kusuk disana sini bahwa untuk menjadi ini itu harus keluar biaya segini segitu. Harus ketemu si ini atau si itu, melewati jalan sini jalan situ. Atau mau diajak begini dan begitu… Masa sih harus gitu? Saya ndak tahu.

Jadi, mungkin lebih baik saya tinggal pergi saja si Ibu itu. πŸ˜€

Komentar»

1. dhany - Juli 29, 2008

nah gitu donk mas gak pake acara sogok-sogokan emang bliard disogok

@dhany
iyahh…. emang jambu disogok.

2. gagahput3ra - Juli 29, 2008

Emang negaranya uda rusak, jadi warganya juga gak percaya kalo negara tiba2 bener. Wakakaka

Saya juga gitu mas, keterima di UI gak pake nyogok2 pake puluhan juta, tiap ditanya mata orang curiga mulu πŸ˜€ yaa wajar sih

Tapi enam ribu? 😯 Gilak….beli pensil, alas tulis sama bensin mang gak diitung ya? πŸ˜€

@gagahput3ra
pensil, alat tulis, kan dah punya mas. Bensin sih dua hari sekali beli.

3. marsudiyanto - Juli 29, 2008

Seingat saya, dulu saya malah tidak pakai meterai Mas. Saya dulu D3, dapat ikatan dinas, lagi. Malah disuruh milih 3 kota sebagai alternatif. Lamaran hanya sebagai formalitas.

@marsudiyanto
Walah, tahun berapa itu, Pak Mars. Saya juga mau kalo gitu.

4. Yehia - Juli 29, 2008

seingat saya, saya belum pernah jadi pegawai deh

@Yehia
coba dan rasakan gus…

5. andi - Juli 29, 2008

Beneran tuh ga ada sogok-sogokan? masa sih? jangan-jangan memang ga mau ngomong yah kalo dulu masukin puluhan juta….

*hihihi… kidding :D*

tapi emang begitulah kondisinya, masyarakat kita dah kadung nyimpen kondisi ini di alam bawah sadar mereka kalo yg berhubungan sama pemerintahan pasti urusannya birokrasi yang dipersulit sama pungutan liar tersembunyi…

@andi
Iya, udah jadi budaya. Sayang budaya yang buruk.

6. hanny - Juli 29, 2008

orang-orang juga ga percaya waktu saya bilang bahwa saya bikin paspor tanpa nyogok, tanpa calo, pakai prosedur yang berlaku aja, lurussss. jadinya juga ternyata cepat dan tidak dipersulit. semua orang pasti bilang,”MASA SIIIH???” kesalllll hehehehehe πŸ˜€

@hanny
Kadang orang tuh males jalan, mbak. Saya aja perpanjang KTP males jalan sendiri. Akhirnya secara sadar saya bayar lebih mahal utk buat KTP. Ya, ada ongkos untuk yang jalan.

7. zoel chaniago - Juli 29, 2008

wahh sukurlah kalau githu

@zoel chaniago
amin.

8. Laporan - Juli 30, 2008

Salut dengan pak Arul yang memang PNS bersih. Namun (maaf) dengan nada pesimis, pak Arul termasuk yang beruntung, karena banyak juga cerita bahwa jadi PNS pakai fulus. πŸ˜‰ Tidak semua, mungkin hanya beberapa instansi saja, namun dari beberapa instansi saja itu sudah memberikan generalisasi yang beruk terhadap sistem perekrutan PNS. Semoga untuk masa-masa yang akan datang sistem perekrutan dan kepegawaian di tubuh birokrasi bisa lebih fair dan profesional. πŸ˜€

@Laporan
maaf mas, rumah mas arul ndak disini πŸ˜€

9. mantan kyai - Juli 30, 2008

salut buat yang anti sogokan. ada yang mau nyogok saya πŸ˜€

@mantan kyai
saya sogok pake pensil mau?

10. ndop - Juli 30, 2008

Saya bikin katepe mbayar delapan ribu jadinya dua minggu, lha tetangga saya bayar 25 ribu, jadinya langsung ditunggu..
pilih mana? yg sabar tapi murah, atau yg cepet tapi mahal?

@ndop
wah, seharusnya ndak boleh kaya gitu.

11. latree - Juli 30, 2008

kok sama ya pertanyaannya…
tapi aku dulu lebih dari enam deh kayanya. musti foto copy berkas2nya… trus bikin surat di kepolisian ada uang terima kasih seikhlasnya, trus bikin keterangan sehat di puskesmas juga bayar 4ribu… πŸ˜€
tos mas!!

@latree
Saya ndak ada kaya gitu mbak. Syaratnya cuma tiga: Pas Foto 3×4, Fotokopi Ijazah dilegalisir, plus Surat Lamaran (didalam surat sekaligus berisi pernyataan tidak sedang menjadi cpns, dan atau anggota Polri/TNI). Nggak ribet kan, bahkan transkrip nilai aja ndak ada).

SKCK, Kartu Kuning, dan Hasil test Kesehatan (dari RS yang ditunjuk) dilampirkan sesudah diterima.

12. puputs - Juli 30, 2008

mungkin yg nanya nyogok tuh [pikiran busuk ku]

@puputs
mungkin aja.

13. My - Juli 30, 2008

wew… mgkin dikirain ibu itu kalo mas anggota D** yang bisa memudahkan segala urusan. hehehe… ;D

@My
hehehe. Jangan jangan ibu itu kaki tangan art****a yak.

14. aLe - Juli 30, 2008

si ibu itu pasti sedang kegigit lidahnya karena diomongin disini πŸ˜€

@aLe
waduhh, Semoga jangan deh. Kasihan.

15. trendy - Juli 30, 2008

laen kali nyogok orang pake materai aja ahhh!
kan lebih murah!
wekekekek

@trendy
boleh boleh…. asal 10.000 lembarr.

16. saia m - Juli 30, 2008

hampir mirip dg kejadian kakak-ku yg jadi anggota tni-al.
tetangga do pecicilan tanya habis berapa?
lha wong sawah masih ada (meski secuil), kambing wasih 2 (waktu itu, *sekarang simbok tak larang gak boleh ngingu wedhus -angel le ngopeni-*…..hehe)
memang mental sogok, dimana2 sogok2an…
semoga para pns generasi baru, bisa menghilangkan budaya nyogok warisan ode jadul. amin

@saia m
amin mas…
waduh, trus weduse nangdi mas.

17. gunawanwe - Juli 30, 2008

sama persis ma saya, selalu ditanya habis berapa.. padahal cuma habis buat fotokopi dan uang angkot aja. Kalo kita mau percaya diri dan yakin saja dengan kemampuan kita gak perlu lah pake sogok-sogokan. Mending duitnya ditabung buat kawin, ya gak ? :mrgreen:

@gunawanwe
Ya, setuju. Hidup Kawin !

18. simplyah - Juli 30, 2008

Waah…panjenengan huebat tenan Mas…yang pake sogok2an tuh biasanya mereka2 yang gak punya otak !! Bener gak ?
Btw, saya juga kuliah gratis lhooo…yg gratis2 tuh emang enak…hahaha…

@simplyah
iyah…setuju.
Ayo hiatusnya disudahi..

19. yellashakti - Juli 30, 2008

belom pernah ikutan CPNS
lha wong syaratnya aja ndak terpenuhi
hehe

@yellashakti
sekali kali coba aja…

20. ogi - Juli 31, 2008

susah cari abdi negara yang jujur dari awal!
Kalo kmu jujur dari awal, mungkin malah ga normal.

@ogi
halah, berarti aku gak normal yo, gi.

21. antokoe - Juli 31, 2008

sogok-sogokan, wah… itu yang bikin korupsi susah diputus rantainya.
tapi dulu bapakku gak pake nyogok waktu daftar pns, ….
balada anak pns, wah boleh juga buat tema blog…
permisi mas….

@antokoe
hehehe, dibuat aja mas.

22. jingga - Juli 31, 2008

yep, kyknya emang udah imagenya kaya’ gitu deh mas πŸ™‚

@jingga
iyah,…. makanya perlu potoshop. Buwat edit image.

23. ahsinmuslim - Juli 31, 2008

ketika uang bertindak, keadilan (dunia) seakan tinggal harapan.
di zaman modern ini, manusia benar-benar mengagung-agungkan materi. semuanya diukur dengan materi
semoga kita terhindar sikap yang demikian.

@ahsinmuslim
Amin Amin Amin.

24. masbadar - Juli 31, 2008

….artikel bagus, salam kenal.. trims udah mampir di blog saya

@masbadar
salam kenal dan trima kasih juga.

25. achoey sang khilaf - Juli 31, 2008

bagus
sogok2an
ke lalut aje πŸ˜€

@achoey sang khilaf
iya, tapi kalo di jogja… kelaut harus bayar retribusi.

26. FaNZ - Juli 31, 2008

salut buat si mas
anti nyogok menyogok yak mas πŸ˜€

@FaNZ
tergantung nyogok apa dulu…

27. masenchipz - Juli 31, 2008

bilangin aja ama si ibu… “mungkin wajah gw tampan bu… jdi layak jadi pns” he…he…

@masenchipz
halah, pns ki malah biasanya pada nggak tampan je mas.

28. phery - Juli 31, 2008

nasibmu mas. :)) gak ada yang percaya dengan kemampuanmu. Mungkin dari tampang aja dah keliatan ya kalo kamu gak mampu. jiakakkaka

@phery
uhh, sirik tanda tak mampu.

29. balasbudi - Juli 31, 2008

persis sama saya, sampe capek jelasinnya tetep aja ga mau percaya
memang susah sama orang yg mikir semuanya bisa dibeli!

@balasbudi
yaa…. setubuh.

30. fernan - Juli 31, 2008

dah jadi budaya tuh maen sogok2an….
saking melekatnya budaya itu, kadang2 yang ngasih duit sampe ga sadar duit yg dikasihnya buat apa..
tolol bgt ya…pdhl begituan kan dosa..

-by: wartawan yg sedang mencari jati diri-

πŸ˜‰

@fernan
heheheh, ada wartawan takut dosa kie.

31. rudyhilkya - Juli 31, 2008

adul = ada duit urusan lancar

@rudyhilkya
kasian si adul..

32. utchanovsky - Juli 31, 2008

Bro, moga2 ke depannya ente jadi gubernur or presidennya sekalian :thumbup: gw demen ngeliat orang2 yang kayak gini nih πŸ˜€ (jangan diartikan sebagai Ryan yah)

@utchanovsky
wahh, mending ndak mas. jadi gubernur n presiden harus dipilih.
saya kan bloger gurem.

33. coretanpinggir - Juli 31, 2008

Benar-benar balada πŸ™‚ Tapi sekarang ini tes PNS sepertinya lebih jelas dan lebih transparan. Saya yakin ke depan pasti akan semakin membaik..

Hidup PNS!!!!…..

@coretanpinggir
hiduppp….

34. mysepty - Juli 31, 2008

great… jadi lebih bangga dong πŸ™‚

@mysepty
ya, paling tidak ndak ada beban… balikin modal.

35. Laporan - Juli 31, 2008

Oh iya ini mas pns, maaf :mrgreen:

@Laporan
ndak papa, mas.

36. ria - Agustus 1, 2008

hallow mas pns ;p hihihi….
berbanggalah menjadi pns yg tanpa sogok2an tadi πŸ˜€ hihiii…

peaceeeeee…………………………………….

@ria
peaceeee

37. fenny - Agustus 1, 2008

saya bangga euy pernah ngurus SIM seorang diri dan sukses dalam waktu 30 menit! yeah dulu-dulu nyuruh orang sih, malah lebih lama, mana pake ongkos pula. mending urus sendiri… kalo kerja, duh belon kerja. tapi di tempat saya sih ga ada yang ngajuin lamaran sambil titip amplop *coba ada, ah senangnya dapet duit dari karyawan* wekekekekew

@fenny
maunyaa :mrgreen:

38. kucingkeren - Agustus 1, 2008

saya bukan PNS, tapi si ibu itu memang buka nggosip, faktanya memang ada. Mudah2an pemilik blog ini bisa menyapu yg kotor2 di body eh di departemennya… πŸ™‚

@kucingkeren
amiin. makasih doanya bu.

39. kishandono - Agustus 1, 2008

materai saya dibayar perusahaan. bukannya mbayar malah dibayar 500ribu buat ganti ongkos.

@kishandono
pasti perusahaan buesaar. adik saya juga pernah ky gitu.

40. kyra.curapix - Agustus 1, 2008

biasanya kan pake sogok,,, koq enggak?
tumben

@kyra.curapix
iya… tumben.
saya nyogok mangga tetangga aja.

41. simplyah - Agustus 1, 2008

AKU SUDAH BANGUUUUUN…..!!
Apa kabar neh ?

@simplyah
kabar baekkk…

42. nenyok - Agustus 1, 2008

salam
Lho komentku kok ndak ado..kayaknya masuk spam yak

43. nenyok - Agustus 1, 2008

salam
Hmm salut deh..moga2 selalu bersih dari awal amapi akhir. Amin

@nenyok
amin

44. suhadinet - Agustus 2, 2008

Mudah-mudahan kita semua terpelihara dari sogok-menyogok baik dari saat masuk bekerja hingga saat menjalani pekerjaan.

@suhadinet
amin

45. SlempitanJempolKakiβ„’ - Agustus 2, 2008

dasar ibu mesum. udah ibu2, masih mesum juga. gimana lawan bicaranya… *lhoh2? pisss…
terima kasih udah mampir…

@SlempitanJempolKakiβ„’
trima kasih juga.

46. pipiew - Agustus 2, 2008

humm..masih ada juga ya yg ga percaya kalo ada pns yang lulus ga pake sogok-sogokan, paling dongkol ya, hiek.. *nasib sama*

@pipiew
lumayan banyak lah yang ndak percaya.

47. chic - Agustus 2, 2008

emang masih ada ya perekruitan yang begitu?

@chic
Insya Allah masih mbak.

48. Fa - Agustus 3, 2008

*kecapekan dari dapur*
ada lowongan pns nda mas? πŸ˜€
*OOT mode*

@Fa
bukak lowongan.dagdigdug.com aja mbak…

49. hanggadamai - Agustus 3, 2008

ah masa??? bukannya dirimu waktu duu menyogok diriku πŸ˜†

@hanggadamai
husss…. jangan dibukak disini.

50. wi3nd - Agustus 4, 2008

hmmm…tapi sekarang getoh loch,yg brani bayar mahal langsung jadi PNS…

*thanQ sudah nyasar ke blogQ hehehhe..*

@wi3nd
masa sih… berarti saya beruntung yak… wong saya belum lama jadi pns.

51. Elys Welt - Agustus 4, 2008

temenku dulu yang diterima jadi guru PNS ya yang orang tuanya nyogok orang dalam, dan kenyataannya hanya mereka yang diterima, yang lain nggak. Kalau aku dulu sih sudah biasa ngelesi privat di rumah sejak kuliah, kerja bebas nggak terikat sama sapa2 dan juga nggak perlu nyogok2 an πŸ™‚

salut , kalau keterima jadi PNS tanpa nyogok πŸ™‚

@Elys Welt
πŸ˜€

52. khai - Agustus 6, 2008

Harusnya Abdee bilang ke ibu itu
“Lha wong saya ini Pria Hoky & Smart koq bu, jadi dimana-mana pasti dinaungi Dewi Fortuna dan bukan Dewi Persik πŸ™‚
*pasti ibu itu percaya Dee*

@khai
Dewi Fortuna Anwar?…

53. bang ade - Agustus 6, 2008

iya pejabat kita hobbynya yah begitu kalo ndak me nyogok yah di sogok..( me….daalam artian melakukan dan di…dalam artian menerima).maklum pejabatnya mantan pemain bilyard.

@bang ade
mau nyogok aja minta dicarikan orang lain….

54. h a b i b - Agustus 6, 2008

sukurrr Mas gak pake nyogok. nyogok kan haram tu. trus kebayang, kalo awal (modalnya) aja haram trus hasilnya gimana ya…….

@h a b i b
ya hasilnya ndak barokah mas..

55. Roe - Agustus 7, 2008

keren… keren… kisah yang menyindir.

tapi kisah nyata ato cuman improv nih. he,,hemm

@Roe
wahh… dah lebih dari 5 kali mas ditanya semacam ini.

56. sluman slumun slamet - Agustus 10, 2008

pancen asyem tenan….
saya dan istri kebetulan PNS. saya PNS pusat yang memang relatif bersih dibanding dengan PNS daerah, so gak ada isu macem-macem. istri saya PNS daerah angkatan SBY. Itu lho angkatan CPNS pertama kali pas SBY jadi presiden. Waktu itu kan tes CPNS daerah dilakukan serentak dan dikelola oleh pusat. So gak ada isu macem-macem…
Tapi saya pernah juga ditanyain kayak gitu. Selain ditanya nominal terkadang ditanya siapa yang mbawa?
πŸ˜€

@sluman slumun slamet
beberapa teman yang diterima jaman orde baru emang beberapa bilang kalo dibawa sodara mereka, mas. Habis 1998 kayaknya lebih mendingan deh.

57. agung - Agustus 11, 2008

sebegitu parahnya kah?
menempuh jalan yang benar justru dianggap aneh

yang aneh siapa? kita? mereka? saya?

*bingung*

@agung
ya kenyataannya top of mind orang seperti itu.
seleksi pns = nyogok.

58. Bagoez - Agustus 18, 2008

Angele wong golek gawe tho mas2,opo2 dilakoni.yg pnting kita mulai dr diri kita sndiri.monggo.

59. novi - Agustus 19, 2008

hehehehe sama aja yah yg ada di otak orang2 kalo denger kata PNS pasti “dulu masuk habis berapa”…..suami saya juga suka ditanya “dulu masuk Polisi habis berapa?” padahal sumpah mampus jaman itu dia masuknya gratis..tis..tis..hehehehe

60. Cebong - Agustus 22, 2008

rincian saya ya mas ya
materai nem rebu
cetak foto tiga puluh rebu
nge print serebu
perangko nem rebu
bensin tiga puluh rebu
tiket kereta seratus tiga puluh rebu
tiket pesawat empat ratus rebu
heuheuehue becanda om…kyk saiah nyimpen struknya ajjah
ebong percaya kuk mas
ya emang gituuh stereotip (hasyaaah keren bangget basa na ebong)
udah melekat di otak kl Pe eN eS ituh nyogok
yah ituuu mah yg kurang impormasi aja siy
belom ngarti nyang namanya tes CPNS intuuh

*salam kenal

61. Wahyuni - September 10, 2008

Wah.. sama nih diriku juga cuma modal materai.. gak pake juta2an.Tapi gw modalnya 2 materai.. soalnya materai pertama untuk surat lamaran, materai yang kedua untuk pernyataan siap ditempatkan di seluruh Indonesia (ini setelah pengumuman lolos CPNS) hihii.. terima kasih buat pak SBY saat gebrakan 100hari (tahun 2005).

62. Disuruh Mbayar kok mau « GNW is still HERE - Oktober 21, 2008

[…] Mbayar kok mau Saya tidak menyangka pengalaman yang dialami mas abdee ataupun komentar yang masuk di dalam posting mas wahyu ternyata juga sempat saya alami. Ketika itu […]

63. Balada Calo CPNS « Balada PNS - November 1, 2008

[…] minat untuk menjadi PNS ini membuat sebagian orang rela melakukan dan mengorbankan apa saja untuk menjadi PNS. Hal ini juga yang kemudian dimanfaatkan oleh sebagian pihak untuk mencari untung dengan menjadi […]

64. fadli - November 25, 2008

saya pns mas, yang monis terdakwa kerjaan saya. udah 10 tahun jadi pns, dulu juga gitu, pas lulus banyak yang nanya, ‘sapa yang ngbantu lulusi?’, “habis brapa duit?’ dan sederet pertanyaan lainnya. aneh ya? negara lagi proses nuju yang benar, eh rakyatnya belum siap n masih curiga aja. kejamnya lagi, mala ada yang bilang, ‘si anu itu kan lulus jadi pns karena calon mantunya presiden’ padahal waktu itu presidennya pak habibie n pak habibie kan gak punya anak cewe…emang gue hombreng apa… gila!!

65. adin - Januari 2, 2009

semoga yang disogok mengaku bahwa dia di sogok berapa, siapa dan bagaimana biar ada penjelasan 2 dua belah pihak, mungkin nggak sih ?
atao nunggu biar ada yang memeriksa, …

66. Edoi - Januari 2, 2009

Yo wis mas,mbk, nange,yonge, aku ketoe percoyo cerita iki, mugo2 nular neng aku! Aku yo kpengen dadi pns tanpa nyogok. Ben mbesuk ora korupsi, amin

67. internet murah - Juli 17, 2009

temenku dulu yang diterima jadi guru PNS ya yang orang tuanya nyogok orang dalam, dan kenyataannya hanya mereka yang diterima, yang lain nggak. Kalau aku dulu sih sudah biasa ngelesi privat di rumah sejak kuliah, kerja bebas nggak terikat sama sapa2 dan juga nggak perlu nyogok2 an πŸ™‚

salut , kalau keterima jadi PNS tanpa nyogok πŸ™‚

68. Haryo Legowo - Desember 4, 2009

Kalo masuknya aja pake sogok. Ntar kalo udah diterima jadi pns ya minta disogok. sehingga budaya sogok menyogok alias sogok-sogokan sulit dibasmi. Mirip anggota dpr-dprd, kalo ingin jadi harus nyiapin dana untuk kampanye, beli kaos, bendera, spanduk, baliho dan sebagainya. Kalo udah jadi ya cari balen. Kepentingan pribadi diutamakan, kepentingan rakyat banyak diabaikan. ya nggak ? ya nggak.
TRUS PIYE APIKE ? MEN ORA DOSA KARO SING KUWASA.. MEN ORA KWALAT KARO RAKYAT ?


Tinggalkan komentar